Ada Dugaan Penggelembungan Suara, Sejumlah Pimpinan Partai Protes

Ada Dugaan Penggelembungan Suara, Sejumlah Pimpinan Partai Protes
Warga TPS 28 Antusias Gunakan Hak Suara Foto by: Ricardo

Untuk itu, dia bersama tujuh ketua parpol lain akan melakukan upaya hukum. Tujuh ketua partai itu, selain lima partai tersebut, ditambah PDI P dan PKB.

”Kenapa ini terjadi hanya di salah satu partai. Para ketua parpol telah sepakat jika nantinya telah terkumpul bukti yang kuat akan melanjutkan dengan upaya hukum. Kami sudah menemukan bukti di beberapa TPS. Ini beberapa TPS hanya sample,” katanya.

Ketua DPC Demokrat Kabupaten Blora Bambang Susilo berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan bawaslu dapat segera menindaklanjuti. ”Cukup disayangkan ada rekan kami yang menemukan form C1 tidak sesuai dengan yang ada di masyarakat. Yaitu terjadi ada dugaan penggelembungan suara. Untuk itu, kami sangat berharap KPU dan bawaslu bisa menindaklanjuti kejadian ini," terangnya.

Ketua KPU Kabupaten Blora Muhammad Hamdun meminta pihak terkait untuk mencermati lebih jernih lagi. ”Masing-masing pihak harus melihat semuanya. Kalau terjadi perbedaan, terjadi di mana. Kalau datanya ada satu kekeliruan harus dikonsolidasi,” ucapnya.

Menurutnya, kalau bicara mark up, pengelembungan, dan lainnya harus dilihat terlebih dahulu. Sebab, itu sulit dilakukan, karena masing-masing sudah ada rinciannya. Baik perolehan partai masing-masing calon dan penjumlahan.

Dia mengaku, yang terjadi biasanya hanya kesalahan jumlah. ”Misalnya, seharusnya dapat sembilan suara, tapi ketambahan angka 1 di depannya. Sehingga menjadi 19,” tuturnya.

BACA JUGA: Ketua KPPS Berbuat Curang, Begini Modusnya

Dia menambahkan, mengisi formulir C1 yang jumlahnya sangat banyak mungkin ada beberapa faktor. Mungkin ada faktor kesalahan tulis, kelelahan, dan lainnya. ”Ketika ada perbedaan itu harus diklarifikasi dulu,” terangnya. (sub/emy/lin)

Sejumlah ketua partai politik di Kabupaten Blora menduga ada penggelembungan suara di sejumlah TPS saat pemilu 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News