Ada Kesamaan Cerita dari Para Pekerja COVID-19 di Australia dan Indonesia

'Masyarakat keras kepala'

Sebagai pekerja COVID-19 di Melbourne, Siska mengatakan dia tidaklah merasa khawatir dengan kesehatannya sendiri.
"Di sini standar prosedurnya ketat sekali. Walau dapat kerja dari dari agency [agen penyalur] dan pelatihan minim, terbilang kilat, tapi semua informasi yang diberikan mudah dipahami, dan protokol kesehatan jelas," katanya.
Di Surabaya, Anggara juga mengatakan jika ia diharuskan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat bertemu dengan warga, termasuk saat memberikan bantuan ke rumah-rumah.
"Saya enggak takut tertular selama kita menjalani protokol kesehatan, masker itu jadi benteng saat saya di luar," kata Anggara.
"Ketakutan terbesar saya adalah saya berhadapan dengan masyarakat yang keras kepala," jelasnya.
Menurut Anggara jika berhadapan dengan "masyarakat yang keras kepala", maka akan susah juga untuk memberikan informasi yang benar dan pada akhirnya akan sulit untuk menekan penularan.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia
Video Terpopuler Hari ini:
Anggara Widyartanto sudah menjadi relawan COVID-19 di kota Surabaya sejak awal pandemi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..