Ada Maling di Dalam ATM

Ada Maling di Dalam ATM
TRADISIONAL - Lima tersangka pelaku pembobolan ATM dengan teknik tradisional yang diamankan oleh Polda Metro Jaya, saat dikeluarkan dari ruang tahanan, Selasa (26/1) sore. Foto: Zulhakim/JPNN.
Namun demikian, polisi mengaku masih kesulitan membekuk jaringannya yang berada di luar negeri. "Kita sudah bekerjasama dengan Interpol," ujar Boy Rafli. Ditambahkannya, dari kasus ini, tak tertutup kemungkinan adanya keterkaitan antara mereka dengan kasus pembobolan ATM yang saat ini muncul.

Masih terkait kasus pembobolan ATM yang saat ini marak di sejumlah daerah, Mabes Polri sendiri terkesan menutupi sejauh mana langkah yang telah mereka lakukan dalam mengungkap kasus itu. Alasannya, agar tak mengganggu konsentrasi personil yang sedang melakukan pengusutan. "Nanti dijelaskan (masalah ATM). Sementara kita stop dulu masalah itu," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Edward Aritonang, saat ditanya soal itu, Selasa (26/1).

Sebagai gambaran, saat ini sejumlah 13 tersangka sudah berhasil diidentifikasi. Sepuluh di antaranya telah ditangkap. Mereka adalah Fransiskus alias Frans, yang ditangkap Mabes Polri di Jakarta. Selain itu, tujuh tersangka merupakan hasil penangkapan Polda Kalimantan Timur, yakni Syamsir Alamsyah, M Syamsudin, M Ihsan, Riduan, Susanto, Ajeng dan Irma.

Tersangka kedelapan yakni Supriyanto, dibekuk oleh Polda Kalimantan Barat. Terakhir, ada pula Joko Eko Budi, yang diamankan oleh Polda Jokjakarta. Dari penangkapan tersebut, turut disita sejumlah barang bukti berupa CPU (komputer), printer, modem internet, handphone, sejumlah buku rekening tabungan, serta kartu ATM. (zul/jpnn)

JAKARTA - Ternyata tak semua sindikat pembobol rekening nasabah yang beroperasi di Indonesia, menggunakan modus pembajakan data elektronik keuangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News