Ada Nama Hendropriyono, Diprediksi jadi Polemik Lagi

jpnn.com - JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, sudah ada sembilan nama yang disebut-sebut bakal menduduki kursi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Nama-nama ini juga berpotensi memicu polemik karena dominannya unsur partai politik (parpol).
Mereka adalah Sidarto Danusubroto, Subagyo H.S., A.M. Hendropriyono, Yusuf Kartanegara, KH Hasyim Muzadi, Suharso Monoarfa, Rusdi Kirana, Jan Darmadi, dan Mooryati Soedibyo.
”Dari sembilan calon itu, enam di antaranya terafiliasi dengan partai politik,” ujarnya kemarin (17/1).
Sebut saja mantan Ketua MPR Sidarto Danusubroto yang merupakan politikus senior PDIP, eks Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (purnawirawan) Subagyo H.S. di Partai Hanura, serta Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Yusuf Kartanegara.
Begitu juga Jan Darmadi (ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem), Rusdi Kirana (bos Lion Air yang merupakan wakil ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa/PKB), serta Suharso Monoarfa (politikus senior Partai Persatuan Pembangunan/PPP).
Selain menumpuknya politikus, nama yang berpotensi memicu kontroversi adalah A.M. Hendropriyono. Menurut Ray, mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut sudah sering disorot terkait dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
”Artinya, bakal ada suara keras dari publik jika memang benar Hendropriyono menjadi Wantimpres,” tuturnya.
JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, sudah ada sembilan nama yang disebut-sebut bakal menduduki
- Jumlah Honorer Database BKN Ikut PPPK Tahap 2 Banyak Banget, Ini Datanya
- Masih Banyak Formasi PPPK Tahap 2 untuk Honorer, Jaga Semangat ya
- Pelamar CPNS 2024 Penuhi Passing Grade, tetapi Tidak Lulus, Masih Punya Harapan
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi