Ada Peringatan Keras Krisis Pangan, SKI: Sempurnakan Otonomi Desa

Ada Peringatan Keras Krisis Pangan, SKI: Sempurnakan Otonomi Desa
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan peringatan keras tentang krisis pangan yang diprediksi bakal terjadi dalam kurun waktu 8-12 bulan ke depan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan peringatan keras tentang krisis pangan yang diprediksi bakal terjadi dalam kurun waktu 8-12 bulan ke depan.

Hal itu dikatakan Sri Mulyani dalam konfrensi pers Gabungan Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian negara-negara G20 di Washington DC, (16/10/2022).

Sri Mulyani juga menyoroti kelangkaan pasokan pupuk dunia. Perang antar dua negara pemasok bahan pupuk terbesar di dunia, yakni Rusia dan Ukraina, telah menyebabkan gangguan serius pada produksi dan perdagangan pupuk sehingga diperkirakan berdampak pada terjadinya krisis pangan dunia.

Melihat kondisi itu, Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) mengingatkan pemerintah agar benar-benar mengupayakan ketersediaan pupuk dan menjaga pasokan bahan pangan.

Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk menyiapkan strategi yang kongkrit, khususnya dengan memperkuat peran desa sebagai lumbung pangan.

”Kita perlu menyempurnakan otonomi desa, agar desa dapat bertransformasi menjadi lumbung pangan bangsa. Kekuatan komunitas desa harus dioptimalkan guna mengidupkan kembali kearifan pangan lokal,” ujar Sekjen SKI Raharja Waluya Jati, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (18/10).

Jati menilai dalam pendekatan kearifan pangan lokal, kekayaan sumber pangan lokal diberikan tempat untuk tumbuh dan berkembang.

Sehingga, lanjuut Jati, ketergantungan terhadap satu atau dua komoditas pangan, seperti yang selama ini terjadi, dapat dihindari.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan peringatan keras tentang krisis pangan yang diprediksi bakal terjadi dalam kurun waktu 8-12 bulan ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News