Ada Peringatan Serius dari Pejabat Eropa soal Bitcoin Cs, Investor Wajib Tahu!

Francois menilai kripto perlu dibuatkan sistem, agar dapat dioperasikan secara konsisten dan sesuai di seluruh yurisdiksi.
Menurutnya stablecoin punya nama yang kurang tepat, dan itu menjadi salah satu sumber risiko.
Berbicara secara terpisah, Fabio Panetta, anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa, juga mengatakan pada Senin bahwa stablecoin rentan untuk dijalankan.
Tether, stablecoin terbesar di dunia, sempat kehilangan posisi 1: 1 pada 12 Mei, sebelum pulih. Tidak seperti TerraUSD, Tether didukung oleh cadangan dalam aset tradisional, menurut perusahaan operasinya.
Pada hari yang sama, Bitcoin turun hingga USD 25.400, level terendah sejak Desember 2020, tetapi pulih ke level USD 31.400 pada Minggu (15/5/2022).
Ether, uang kripto terbesar kedua, turun 5,6 persen menjadi sekitar USD 2.000 pada Senin. (antara/jpnn)
Bitcoin turun 5,0 persen menjadi sekitar USD 29.700 pada Senin di perdagangan Asia. Pejabat Eropa mengulangi peringatan tentang risiko yang ditimbulkan kripto
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- 5 Tip Menghadapi Volatilitas Kripto, Upbit Imbau Dana Darurat Sebagai Prioritas
- Listrik Padam di Seantero Spanyol & Portugal, Penyebabnya Masih Misteri
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Pintu Gelar Trading Competition 2025 Berhadiah Rp100 Juta, Yuk Ikutan!
- Mengenal Nonce dan Mining Difficulty dalam Penambangan Bitcoin
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia