Ada Potensi Besar Penularan COVID-19 di Stasiun dan KRL, Ini Buktinya

Ada Potensi Besar Penularan COVID-19 di Stasiun dan KRL, Ini Buktinya
Suasana Stasiun Bogor beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN

Merasa ada orang-orang yang sehat-sehat saja tapi sangat berpotensi menularkan virus lebih besar karena beraktivitas normal.

“OTG ini ada orang yang merasa sehat dan merasa tidak memiliki virus. Kalau dia menularkan ke orang yang rentan yang mempunya penyakit bawaan, itu akan jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk. Itu yang perlu diwaspadai,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau aktivitas di Stasiun Bogor, kemarin. Dari pengamatannya, masih terjadi kepadatan penumpang pada pagi hari.

“Memang sudah berkurang 60 persen. Dari keadaan biasa sampai PSBB itu berkurang 60 persen. Namun, 40 persen ini adalah orang-orang yang bekerja di sektor yang dikecualikan seperti perbankan, cleaning service, apotek, minimarket, logistik,” ujar Bima.

Ia menyatakan, harus ada evaluasi kebijakan agar PSBB yang sedang berlangsung tidak menjadi hal yang sia-sia.

“Jadi opsi pertama paling ideal adalah setop (operasional KRL) total. kedua, memperketat di sini (stasiun). ketiga mungkin dievaluasi layanan gerbong dan jadwalnya semaksimal mungkin,” jelasnya.

Opsi lain yang bisa diambil adalah memaksimalkan layanan antarjemput dari perusahaan yang dikecualikan boleh beroperasi selama PSBB di seputar Jakarta. Bagi perusahan, pabrik atau unit ekonomi apapun silahkan menyediakan layanan bagi karyawannya. ”Jadi lebih terkontrol,” tambahnya.

Berdasarkan kajian epidemiologi, kata dia, yang terpapar Covid-19 itu mayoritas dari kerumunan seperti stasiun dan pasar. Karena itu, dia mengaku evaluasi PSBB ini akan disampaikan kepada pemerintah pusat untuk menjadi dasar perubahan kebijakan.

Dinas Kesehatan Kota Bogor mengungkap riwayat tiga penumpang KRL yang positif COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News