Ada Silsilah di Surau Tinggi Calau, Nabi Muhammad Urutan Pertama, Syekh Abdul Wahab ke-33

Ada Silsilah di Surau Tinggi Calau, Nabi Muhammad Urutan Pertama, Syekh Abdul Wahab ke-33
Surau Tenggih atau Surau Tinggi Calau. Foto: Istimewa - diambil dari padek

Imam Calau, Umar SL Tuangku Mudo diwakili Karimun, 67, selaku Juru Kunci Makam Syekh Abdul Wahab menuturkan, kompleks tersebut sampai kini masih digunakan.

Namun, tidak lagi sesemarak dahulu. Bahkan, di antara bangunan pendukung di kompleks tersebut sudah banyak yang lapuk dimakan rayap.

Surau Tenggih memiliki tujuh jendela, empat tiang, atap bergonjong empat, berdiameter sekitar 14×14 meter persegi.

Di dalam bangunan dilengkapi sebuah mihrab, tempat bersuluk, dan menyimpan sebuah bedug dan gong besar (tergantung) untuk penanda masuknya waktu salat.

Ada Silsilah di Surau Tinggi Calau, Nabi Muhammad Urutan Pertama, Syekh Abdul Wahab ke-33
Surau Tinggi Calau. Foto: diambil dari kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar

Sejauh ini, bangunan ini sudah direnovasi empat kali, setelah terakhir sempat dibakar penjajah Jepang.

Karimun mengaku sedih melihat kompleks Surau Tenggih sekarang. Bahkan, kompleks Pemondokan Calau sepi jemaah selain di Ramadan.

Selain Ramadan, surau hanya diisi orang tua-tua yang menggelar salat berjamaah lima waktu di dalamnya.

Surau Tinggi Calau memiliki 7 jendela, 4 tiang, atap bergonjong empat. Banyak manuskrip kuno, dan ada silsilah Syekh Abdul Wahab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News