Ada Siswa Gantung Diri, FSGI Desak PJJ Dievaluasi

Ada Siswa Gantung Diri, FSGI Desak PJJ Dievaluasi
Ilustrasi gantung diri. Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan duka cita atas wafatnya seorang  siswa di salah satu SMP di Tarakan.

Korban yang berusia 15 tahun ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi rumahnya.

Diduga kuat pemicu korban bunuh diri adalah banyaknya tugas sekolah daring yang menumpuk yang belum dikerjakan korban sejak tahun ajaran baru.

Sekjen FSGI Heru Purnomo mengungkapkan, sehari sebelum korban bunuh diri, orang tua korban menerima surat dari sekolah yang isinya menagih puluhan tugas-tugas korban yang belum dikumpulkan.

Ada peringatan jika tidak dikumpulkan, maka korban tidak bisa mengikuti ujian akhir semester.

Artinya ada syarat mengikuti ujian akhir semester dari sekolah adalah mengumpulkan seluruh tugas tersebut. 

Menurut orang tua korban, anaknya belum menyelesaikan tugasnya bukan karena malas, tetapi karena memang tidak paham sehingga tidak bisa mengerjakan.

Sementara orang tua juga tidak memiliki kapasitas dan kemampuan membantu anaknya. 

Ada siswa di Tarakan bunuh diri, FSGI mendesak pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh palaksanaan pembelajaran jarak jauh alias PJJ.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News