Ada Surat Cerai di Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Ada Surat Cerai di Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende
Surat nikah Bung Karno di rumah pengasingan di Ende. Foto: Ken Girsang/JPNN.com

Menariknya, sejumlah peninggalan Bung Karno kini melengkapi koleksi di rumah pengasingan yang telah menjadi salah satu situs bersejarah di Kota Ende itu. Misalnya, di ruang tamu terdapat satu meja dan dua kursi.

Kemudian, di ruang tidur juga masih tertata dengan baik tempat tidur lama, lengkap dengan kelambunya. Selain itu, terdapat lemari pakaian lengkap dengan gantungan baju. Di ruang salat juga terlihat masih ada dua sajadah.

"Rumah ini dulunya milik H Abdullah Ambuwaru. Diberikan untuk ditempati Bung Karno selama diasingkan ke Ende," ujar Safruddin Pua Ita, beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab disapa Udin itu merupakan penjaga dan sekaligus perawat situs rumah pengasingan Bung Karno di Ende. Ia merupakan cucu dari pemilik rumah sebelumnya. Tercatat sudah 17 tahun menjalankan tugas yang diberikan oleh negara dengan baik.

Pada ruang tengah juga terdapat lukisan cat minyak, menggambarkan empat perempuan Bali sedang sembahyang di Pura. Menurut Udin, lukisan itu merupakan karya Bung Karno.

Selain itu, juga terdapat tongkat yang biasa digunakan ayahanda Megawati Soekarnoputri itu sehari-hari selama berada di Ende.

Koleksi peninggalan Bung Karno terlihat tersusun rapi di sejumlah etalase yang ditempatkan di ruang tamu. Salah satu yang mencuri perhatian, 'surat keterangan' kawin Bung Karno dengan Inggit Garnasih, tertanggal 24 Maret 1923. Selain itu juga terdapat surat keterangan cerai keduanya, tertera 1942.

Surat cerai terlihat tanda tangan H Mohammad Hatta dan Ki Hajar Dewantoro sebagai saksi. Di dalamnya memuat kewajiban dan hak masing-masing pihak.

Di rumah pengasihan Bung Karno di Ende, NTT, tersimpan surat nikah dan surat cerai Sang Proklamator dengan Ibu Inggit Ganarsih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News