Ada Tekanan dari China, Serikat Guru Pilih Bubarkan Diri
jpnn.com, HONG KONG - Serikat terbesar guru di Hong Kong mengatakan pada Selasa mereka akan membubarkan diri.
Keputusan itu diambil beberapa hari setelah mereka dikritik media pemerintah China dan Biro Pendidikan Hong Kong memutuskan hubungan.
Serikat guru itu dituduh membantu menyusupkan kepentingan politik di sekolah-sekolah.
Langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan kekhawatiran atas tindakan keras pemerintah kepada kelompok-kelompok oposisi.
Beijing tahun lalu memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong yang memicu kekhawatiran tentang makin susutnya ruang bagi perbedaan pendapat.
Fung Wai-wah, presiden Serikat Guru Profesional Hong Kong, mengatakan kepada pers bahwa situasi politik dan sosial di kota itu menjadi "drastis" dan serikat tak mampu menemukan solusi.
"Ini keputusan sulit, keputusan tak berdaya, dan keputusan yang menyayat hati," kata Fung.
Serikat itu mendapat sorotan pada akhir Juli ketika media pemerintah China Xinhua dan People's Daily mengutuknya sebagai "tumor beracun" yang mesti dibuang.
Serikat terbesar guru di Hong Kong mengatakan pada Selasa mereka akan membubarkan diri
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia
- Thomas dan Uber 2024: Kembalinya Superioritas China
- Libas Indonesia 3-1, China Raih Gelar ke-11 Thomas Cup
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia
- Juara Bertahan Tumbang, China Vs Malaysia di Semifinal Thomas Cup 2024