Ada Warga Surabaya Kulitnya Bentol-bentol Merah, dr Desy: Ini Aneh

Ada Warga Surabaya Kulitnya Bentol-bentol Merah, dr Desy: Ini Aneh
Ilustrasi petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww

jpnn.com, SURABAYA - Seorang warga Tambaksari Surabaya, Jatim, kulitnya bentol-bentol merah. Semula, muncul dugaan akibat terkena cairan disinfektan dari mobil PMK pada saat penyemprotan.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur, langsung bergerak cepat menanganai warga yang kulitnya bentol-bentol merah itu.

Dokter Fungsional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhie dr. Desy Hinda Pramita Sp.KK, di Surabaya, Senin, mengatakan pihaknya sudah sudah menemui langsung pasien bernisial IN di rumahnya Tambaksari untuk dilakukan pemeriksaan dan anamnesis mencari riwayat pasien.

"Hasilnya pasien itu terkena herpes zozter thorakalis. Jadi penyebabnya bukanlah karena cairan disinfektan," katanya.

Menurut dia, tidak ada hubungannya antara penyakit herpes zozter thorakalis dan terkena cairan disinfektan yang disemprotkan untuk membunuh virus corona COVID-19.

Jadi kebetulan munculnya penyakit itu hampir bersamaan dengan pasien terkena cairan disinfektan.

Desi menjelaskan setelah pasien diperiksa kemudian dilakukan diagnosa pembanding yakni dermatitis kontak. Artinya, jika memang pasien yang bersangkutan terkena disinfektan ditubuhnya.

"Lantas mengapa yang bentol-bentol hanya dibahu bagian kirinya?. Tentunya, ini menjadi aneh. Saya yakin bahwa penyakit tersebut bukanlah karena cairan disinfektan, melainkan karena virus. Terlebih lagi pasien itu sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh," ujarnya.

Dinkes Surabaya langsung gerak cepat tangani warga yang kulitnya bentol-bentol merah, semula diduga terkena cairan disinfektan untuk membunuh virus corona COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News