Ada yang Berbeda di Lapas Terpadat Se-Indonesia di Bulan Ramadan

Ada yang Berbeda di Lapas Terpadat Se-Indonesia di Bulan Ramadan
Semarak Ramadan di Lapas Bagansiapiapi. Foto: Antara/HO-Humas Kanwil Kemenkumham Riau)

jpnn.com, PEKANBARU - Ramadan 1443 Hijriah diisi dengan kegiatan keagamaan oleh warga binaan Lapas Bagansiapiapi.

Para napi itu harus bergiliran melaksanakan ibadah di Masjid At-Taubah Lapas Bagansiapiapi karena keterbatasan tempat dan petugas yang menjaga, akibat jumlah warga binaan terpadat di Indonesia itu.

Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi yang terletak di bagian utara Provinsi Riau, saat ini menjadi lapas terpadat nomor satu se-Indonesia.

"Dulu hanya sekelas cabang rutan, namun, sejak 2020 seiring dengan membeludaknya jumlah penghuni menjadikan lapas ini naik kelas menjadi Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu, Minggu.

Dia mengatakan dengan daya tampung hanya 98 orang, per 8 April 2022 jumlah penghuni Lapas Bagansiapiapi sebanyak 970 orang.

Artinya, terjadi over kapasitas sebesar 990 persen, menjadikannya lapas terpadat se-Indonesia.

Kendati padat, kata Jahari Sitepu, tidak sedikitpun mengendurkan program pembinaan di lapas, tetapi ada pembatasan.

Jahari menyebutkan bahwa kunci keberhasilan petugasnya dalam menjaga kondusivitas lapas yang jumlah penghuninya tidak sebanding dengan jumlah petugas ini adalah menanamkan rasa kebersamaan antarpetugas dan WBP serta selalu mengajak WBP untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaannya.

Sesekali petugas lapas dan napi atau warga binaan bercanda, menghilangkan ketegangan di bulan Ramadan ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News