Ada yang Halangi Jokowi Bertemu Aksi Kamisan?
jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengisyaratkan ada pihak yang merintangi keinginan keluarga korban pelanggaran HAM Berat bertemu dengan dirinya.
Dijelaskan Johan, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi sudah mendengar keinginan peserta aksi Payung Hitam Kamisan ingin menemuinya.
Makanya ketika bertemu dengan pakar hukum pidana Yenti Garnasih dan Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid di Istana, Rabu (30/5), presiden langsung mengagendakan pertemuan hari ini.
"Presiden sampaikan sudah dua kali upaya itu (pertemuan-red) diusahakan, tetapi tidak tahu miss-nya di mana tidak tahu. Ketika mendengar dari Pak Usman, presiden merespons ya sudah besok saja. Kemudian diaturlah pertemuan ini," ungkap Johan di Kantor Presiden, Kamis (31/5).
Merespons anggapan pertemuan tersebut bernuansa politis karena dilakukan menjelang Pilpres 2019, perwakilan keluarga korban, Maria Catharina Sumarsih menepisnya.
"Kami keluarga korban tidak pernah dukung mendukung capres cawapres," ucap Sumarsih.
Dia menegaskan bahwa dalam UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang HAM, kasus-kasus pelanggaran HAM berat tidak kenal kadaluwarsa. Siapa pun yang jadi presiden, mereka berhak untuk melakukan penuntutan.
"Presiden wajib selesaikan kasus pelanggaran HAM berat baik masa lalu atau masa kini," pungkas dia. (fat/jpnn)
Juru bicara presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengisyaratkan ada pihak yang merintangi keinginan keluarga korban pelanggaran HAM Berat bertemu dengan dirinya
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini