Ada yang Punya Motif Ekonomi, Konflik di UISU Sulit Dibereskan
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh sudah jengkel menyikapi konflik di UISU.
Pasalnya, upaya mediasi untuk mendamaikan kedua kubu yang bersetru sudah dilakukan, namun belum juga ada titik temu.
Menteri asal Jawa Timur itu pun mengancam tidak akan mengakui kedua kubu yang berseteru.
"Itu kan urusan sana, yang kena kan kita harus ngurusi. Jadi kalau tidak bisa damai ya sudahlah. Tidak ada yang diakui, kalau sebel-sebel begitu ya," kata M Nuh di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/9).
Konflik internal Yayasan UISU berlangsung sejak 2006. Dua kubu yang berseteru yakni kubu Helmi Nasution dan kubu Hj Syahriani AS.
Konflik mulai membesar saat terjadi pengambilalihan kampus UISU di Jalan Sisingamangaraja Medan oleh kubu Helmi. Kubu Syahriani lantas membuka kampus baru di Jalan Karya Bhakti.
Berdasarkan putusan MA Nomor 150/K/TUN/2008 tanggal 16 Februari 2009, yang menang adalah kubu Syahriani. (sam/jpnn)
JAKARTA - Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO yang juga pengamat pendidikan, Arief Rachman, meyakini konflik tajam dua kubu di internal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar