Ada yang Tak Sabar Ingin Ganti Presiden

PKB Tutup Pintu Untuk Pemakzulan

Ada yang Tak Sabar Ingin Ganti Presiden
Ketua DPP PKB, Helmy Faishal Zaini (baju hijau) dan Ketua Forum Renovasi Indonesia, Bagus Satriyanto dalam diskusi bertema "Bahaya Pemakzulan Bagi Bangsa di Era Demokrasi" di DPP PKB, Minggu (27/2). Foto : Arundono/JPNN
Politisi kelahiran Cirebon itu pun mengingatkan agar peristiwa di Tunisia, Mesir dan negara Timut Tengah lainnya tidak dibawa-bawa ke Indonesia. Alasannya, kondisinya jelas berbeda. "Jadi kondisi seperti di Mesir itu jangan membuat kita gagap menanggapinya," cetusnya.

Pada kesempatan sama Ketua Forum Renovasi Indonesia, Bagus Satriyanto, menyatakan, pemakzulan merupakan ancaman bagi demokrasi di Indonesia. Meski diatur dalam konstitusi, namun Bagus mengingatkan bahwa pemakzulan tak bisa dilakukan dengan dasar yang tak kuat.

Mengutip pasal-pasal di UUD 1945, Bagus mengatakan bahwa pemakzulan dilakukan jika kepala negara melanggar undang-undang, terbukti korupsi, berkhianat terhadap NKRI, ataupun sudah tidak mampu lagi melanjutkan tugasnya. "Jadi pemakzulan tidak bisa dilakukan hanya karena kepala negara belum bisa menyelesaikan program atau programnya masih gagal," ucapnya.

Pemakzulan, lanjut Bagus, juga memiliki risiko besar. Selain ancaman pertumahan darah, sebutnya, pemakzulan juga jelas menguras keuangan negara. "Jadi rakyatnya sudah berdarah-darah, masih harus sengsara karena anggaran negara habis demi sesuatu yang arahnya belum pasti," ulasnya.

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menuding ada pihak yang tak sabar untuk mengganti pemerintahan dengan mengusung isu pemakzulan (impeachment)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News