Adaro Klaim tak Terganggu Moratorium

jpnn.com - JAKARTA- Manajemen Adaro Energy (ADRO) mengklaim moratorium lahan tambang tidak akan memengaruhi performa perseroan. Sebaliknya, kebijakan itu jusru mendorong pelaku usaha mempraktikkan pertambangan secara baik (Good Mining Practice).
Apalagi, saat ini tidak sedikit perusahaan tambang belum punya sertifikasi Clean and Clear (CnC). Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir menjelaskan, CnC salah satu syarat eksportir terdaftar.
”Kami harap tak ada lagi perusahaan tambang tidak bayar royalti. Ini penting supaya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) membaik dibanding tahun lalu,” tegas Boy Thohir, sapaan akrabnya, Senin (18/4) kemarin.
Proyeksi PNBP mineral dan batubara (minerba) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini sejumlah Rp 41,59 triliun. Jumlah itu meningkat banding edisi sama 2015 di kisaran Rp 29,63 triliun.
Pelaksanaan moratorium itu memberi kesempatan bagi pelaku usaha dan pemerintah untuk menilai cadangan batubara. ”Moratorium batu bara cukup positif di masa-masa sulit seperti ini,” imbuhnya. (far)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan, KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram