Ade Armando Lagi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ade Armando Lagi
Ade Armando. Foto: Antara/Fianda Rassat

"Saya beragama Islam, tetapi saya tidak percaya bahwa umat Islam harus menjalankan syariat Islam,’’ kata Ade Armando di kanal Youtube Cokro TV (26/10).

Pernyataan-pernyataan Armando lebih banyak bersifat provokasi ketimbang memberi argumen filosofis dan logis.

Armando tidak bisa membedakan antara konsep mukmin dan muslim, antara orang beriman dengan orang ber-Islam. Armando tidak menjelaskan secara konseptual mengenai rukun iman dan rukun Islam.

Definisi utama muslim adalah menjalankan lima rukun Islam; bersyahadat, melakukan salat, berpuasa, berzakat, dan berhaji bagi yang mampu. Mereka yang tidak menjalankan kelima rukun itu berarti bukan muslim.

Karena itu klaim Armando sebagai muslim gugur secara otomatis. Armando melakukan kesalahan pikir yang mendasar karena tidak memahami definisi.

Salah pikir yang mendasar ini oleh Rocky Gerung disebut sebagai logical fallacies. Orang-orang yang salah pikir karena salah logika inilah yang oleh Gerung disebut dungu.

Kalau tidak menjalankan syariat, lantas apa yang dilakukan Armando untuk membuktikan keislamannya? Mungkin dia menjalankan tarekat khusus yang punya ajaran membebaskan muslim dari syariat.

Mungkin dia sudah mencapai maqam makrifat, sehingga sudah mengenal Allah, atau malah mungkin dia sudah sampai pada level haqiqat, mengetahu kebenaran dengan sebenar-benarnya dan sudah menyatu dengan Allah.

Ade Armando dikenal sebagai aktivis media sosial yang masuk dalam kubu pendukung berat rezim Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News