Adegan Perkelahian, Tubuh Wayang pun Bisa Berdarah

Adegan Perkelahian, Tubuh Wayang pun Bisa Berdarah
INOVATIF: Tizar Purbaya menciptakan Wayang Golek Betawi dengan berbagai keunikannya. Dia mengaku inovasi penting untuk melestarikan wayang tersebut (4/3/2011). Foto: M. Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Selain itu, Tizar kerap diundang untuk tampil pada upacara perkawinan. Saat tampil di acara resepsi pernikahan, dia diminta membuat replika wayang golek yang menyerupai mempelai. Biasanya, tokoh utama lakon yang dia mainkan adalah kedua mempelai. Cerita sederhananya, mempelai laki-laki menyelamatkan mempelai perempuan dari drama penculikan.

Saat ini, di tengah usia yang semakin senja, Tizar ingin terus menghidupkan wayang golek betawi. Kala kondisi kesehatannya labil pun, dia harus mempersiapkan penampilannya pada 21 Juli mendatang di Museum Wayang Kota Tua, Jakarta. "Bapak baru terserang stroke dua kali," ujar Rocky, salah seorang putra Tizar.

Dalam penampilan tersebut, Tizar akan membawakan lakon Si Jampang dengan episode baru, yang ceritanya dirahasiakan. Di tengah persiapan tersebut, kendala lain yang dihadapi Tizar adalah sulitnya mencari sinden baru. Tizar memaparkan, mencari sinden yang benar-benar bisa nyinden dan membawakan gambang keromong cukup sulit.  Di sisa hidupnya, dia berusaha tetap mempertahankan wayang golek betawi agar tak punah. (c11/kum)

Diantara beberapa dalang yang berani menabrak pakem, Tizar Purbaya adalah salah satunya. Seperti halnya dalang wayang kulit Enthus Susmono asal Tegal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News