Adian Napitupulu Beberkan 4 Poin Positif IPO Pertamina Geothermal Energy

Adian Napitupulu Beberkan 4 Poin Positif IPO Pertamina Geothermal Energy
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu menduga penolakan terhadap proses penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terlalu tendensius dan berlebihan.

Penolakan tersebut juga bisa saja ditumpangi kepentingan yang ingin mendiskreditkan BUMN, bahkan menuju 2024.

“Secara logika, dengan menjadi emiten, tentu kinerja, transparansi, dan efisiensi PGE akan meningkat. Jika ada yang mengkaitkan IPO PGE ini seolah sebuah langkah privatisasi, maka tentu itu tidak tepat karena yang dilepas tidak lebih dari 25 persen. Apalagi jika IPO ini dipolitisir seolah penjualan aset negara pada swasta tentu tuduhan yang tidak objektif dan berpotensi ditunggangi," kata Adian.

Adian pun mengajak masyarakat lebih objektif dan tidak tendensius, sehingga tidak mudah disulut dengan isu privatisasi yang tidak logis.

Apalagi, sambung Adian, terdapat beberapa poin yang jika dicermati dengan akal sehat, justru memperlihatkan bahwa IPO PGE memang sangat positif.

Pertama, jelas Adian, jumlah saham yang dilepas hanya 25 persen. Tidak sampai setengah.

Komposisi tersebut menunjukkan, bahwa pemegang saham mayoritas masih tetap berada di tangan Pertamina. Dengan demikian, seluruh garis kebijakan organisasi, juga tetap di bawah kendali Pertamina yang notebene Badan Usaha Milik Negara.

“Logikanya saja, bagaimana mungkin publik sebagai pemilik 25 persen saham, bisa mengambil alih dari Pertamina yang masih memiliki mayoritas saham, yaitu 75 persen? Tolong tunjukkan hitung-hitungannya kalau memang 25 persen bisa mengambil alih yang 75 persen,” tegas Adian.

Terdapat beberapa poin yang jika dicermati dengan akal sehat, justru memperlihatkan bahwa IPO PGE memang sangat positif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News