Adian Napitupulu: Mengawasi Hati Lebih Kejam dari Fasis dan Rasis

Adian Napitupulu: Mengawasi Hati Lebih Kejam dari Fasis dan Rasis
Adian Napitupulu saat wawancara dalam program Ngomongin Politik (NGOMPOL) JPNN.com. Foto: Fais Nasruloh

Kalau mengkritik dianggap karena belum dapat, maka bisa jadi membela itu karena sudah dapat (posisi).

Pernyataan Andre yang diakuinya masih berupa rumor itu sebenarnya bisa dilihat sebagai pernyataan bersayap bagai pedang bermata dua.

Bisa untuk menyerang saya, bisa juga menyerang orang yang seolah dibelanya.

Sesuatu yang masih berupa rumor tidak perlu dipublish dulu, karena Andre dibayar rakyat untuk membahas peristiwa yang berdiri di atas data dan fakta, bukan rumor.

Selain itu, sebagai anggota DPR, tugas dan fungsi Andre itu membuat undang-undang, menyusun anggaran dan melakukan fungsi pengawasan. Siapa yang diawasi? Eksekutif.

Apanya yang diawasi? Kebijakan dan pelaksanaan kebijakan eksekutif yang terkait dengan anggaran dan pelaksanaan undang undang dengan segala turunannya.

Kenapa anggaran dan undang undang? Karena DPR yang membuat anggaran dan undang-undang, sementara pemerintah yang menjalankan. Maka itu, DPR-lah yang harus mengawasi pemerintah. Kira kira demikian.

Tetapi apa yang terjadi, Andre justru mengawasi sesama anggota DPR yang sedang mengkritisi penggunaan anggaran oleh eksekutif. Nah lho, bingung kan?

Adian Napitupulu menanggapi pernyataan Andre Rosiade terkait kritikan politikus PDIP itu ke Menteri BUMN Erick Thohir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News