Adian Napitupulu Sindir Fadli Zon dan Rocky Gerung, Keras!

Adian Napitupulu Sindir Fadli Zon dan Rocky Gerung, Keras!
Rocky Gerung. Foto: Ricardo/JPNN

"Jika 20.400 orang itu loyal pada presiden, maka jumlah itu adalah kekuatan yang luar biasa besarnya, yang seharusnya mampu untuk merealisasikan ide ide besar presiden," tuturnya.

Namun, yang terjadi bisa buruk bagi BUMN jika jumlah itu diisi mereka yang menolak program, ide dan target Jokowi.

"Di sisi lain, jumlah sebesar itu juga bisa saja 'dimanfaatkan' untuk menjadi 'tim sukses' yang dibiayai negara, jika menteri BUMN-nya terobsesi dan  berambisi menjadi calon presiden di 2024, tetapi tidak punya partai politik yang bisa menjadi mesin politiknya," kata Adian.

Dia menjabarkan data pemilih Jokowi tiap level di BUMN pada Pilpres 2019 lalu. Menurutnya, hanya di kisaran 22 persen saja, sementara 78 persen sisanya tidak memilih Jokowi.

"Jadi, jika ada 7.200 direksi dan komisaris di BUMN, maka dari jumlah itu kira-kira 1.500 orang yang memilih Jokowi dan sisanya sekitar 5.700 orang tidak mendukung Jokowi atau tidak memilih Jokowi atau tidak bersetuju terhadap program dan ide Jokowi," katanya.

Menurut Adian, jika persentase yang dikemukakan masih sama dan berlaku sama hingga saat ini, bisa saja ada 5.700 orang di posisi direksi dan komisaris BUMN yang menjabat dan dibayar negara, tetapi tidak mendukung program kepala negara.

"Harapan saya, berangkat dari logika sederhana, jika yang mengelola BUMN itu adalah mereka yang mendukung Jokowi, maka seharusnya peran dan kontribusi BUMN akan semakin besar," ucapnya.

Namun, jika yang mengelola adalah mereka yang tidak setuju dengan program dan ide Jokowi, bisa jadi peran dan kontribusi itu akan semakin rendah di kemudian hari.

Adian Napitupulu menyindir Fadli Zon dan Rocky Gerung serta nama Prabowo Subianto yang ikut terseret.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News