Adian: Total Utang BUMN Jauh Lebih Besar Ketimbang Utang Malaysia

Adian: Total Utang BUMN Jauh Lebih Besar Ketimbang Utang Malaysia
Adian Napitupulu saat wawancara dalam program Ngomongin Politik (NGOMPOL) JPNN.com. Foto: Fais Nasruloh

Lalu apa yang kemudian di lakukan Erick terkait para pensiunan di BUMN? Apakah ia akan mengganti para pensiunan itu dengan generasi yang lebih muda?

Eng ing eeeeng... 19 hari berikutnya, tepatnya 24 Desember 2019 Erick Thohir mengangkat Zulkifli Zaini yang berusia 64 tahun menjadi Dirut PLN. 

Berikutnya, 17 Febuari 2020 Erick Thohir mengangkat Abdul Ghani di usia 61 tahun menjadi Dirut PTPN 3. Selanjutnya 29 Mei 2020 Erick Thohir mengangkat Krisna Wijaya yang berusia 65 tahun menjadi Komut Danareksa. Jreeeng.....  

BUMN kembali di isi para Pensiunan dan yang muda kembali tersingkirkan. Memang lidah tak bertulang.

Beberapa waktu lalu pemerintah sudah setuju memberi dana talangan lagi ke BUMN sebesar Rp 152 triliun. Lucunya, beberapa BUMN yang dapat dana talangan adalah BUMN yang sudah go publik.

Salah satunya Garuda Indonesia sebesar Rp 8,5 triliun. Di Garuda, pemerintah punya saham sebesar 60 persen. Sisanya dimiliki pihak swasta, salah satunya dimiliki Chairul Tanjung sebesar 25,6 persen. 

Di sini, ada yang aneh dan membingungkan. Logika perusahaan go-publik ketika butuh dana segar setidaknya ada dua pilihan. Pertama, mencari pinjaman. Kedua, menambah/menerbitkan saham baru. 

Lucunya, status Rp 8,5 triliun yang di dapat Garuda ini tidak jelas diberikan sebagai apa. Apakah sebagai pinjaman atau penambahan modal (saham) negara. 

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyoroti kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama terkait besaran utang perusahaan pelat merah itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News