Adik Ipar Mengaku tak Sadar Pisau Menusuk Sang Kakak

Adik Ipar Mengaku tak Sadar Pisau Menusuk Sang Kakak
Ilustrasi penusukan

"Ketika korban bersama tiga rekannya hampir sampai di Bukit Janda. Namun korban berbalik arah ketempat keberadaan tersangka yang sedang meraut bambu dengan sebilah pisau. Karena ada ucapan korban yang menyinggung hati tersangka, saat cekcok mulut tersangka menikam perut sebelah kiri korban dibagian atas," jelasnya.

Disaat pisau bersarang dilambung korban bagian atas. Korban dan pelaku saling berebut pisau. Usai terjadi penusukan tersebut, korban dalam memberikan keterangan langsung pergi melalui kebun kopi didepan ia meraut bambu. Dia langsung menuju rumah kepala jorong Buluhkasok.

"Tersangka meminta bantuan kepada kepala jorong untuk diantar ke rumah kakaknya, dengan sebilah pisau masih ditangannya dalam keadaan berdarah. Saat ditanya jorong, kenapa pak Edi. Tersangka hanya mengucapkan, nanti pak jorong akan tau apa yang sebenarnya terjadi," ulasnya.

Sementara, korban dalam kondisi bersimbah darah masih sempat berjalan menuju Bukit Janda dan meminta bantuan untuk diantarkan ke rumah sakit.

Tapi sayang, dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi penusukan. Korban langsung tergeletak karena tak berdaya dengan kondisi tubuhnya terjelentang dan kepala menghadap bukit janda.

"Karena banyak pendarahan, sehingga korban tergelatak ditengah jalan dalam keadaan tejelentang. Sempat minta tolong ke warga yang lewat, untuk diantar ke rumah sakit," pungkasnya.

Tak lama kemudian, warga berkerumuman datang ke lokasi korban tewas, termasuk wali nagari setempat.

Sedangkan tersangka minta diantarkan ke rumahnya oleh warga, dengan kondisi pisau masih dalam genggaman tangan kanannya.

Polres Solok Selatan menggelar rekontruksi pembunuhan yang dilakukan Edi, 40, terhadap kakak iparnya, di jorong Buluhkasok, Solsel, Selasa (13/12) lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News