Agum Sesalkan PSSI Rombak Kompetisi

Agum Sesalkan PSSI Rombak Kompetisi
Agum Gumelar. Foto. Dok.Arundono/JPNN
Bila PSSI mau mengubah kompetisi, lanjut Budi, maka hal itu hanya bisa dilakukan melalui kongres. Kongres merupakan jalan keluar dari semua persoalan PSSI selama ini. Dan segala aturan main yang sudah ditetapkan di Kongres harus diubah melalui kongres juga sebagai forum tertinggi.

"Jadi agar diingat bahwa KPSI mandatnya itu adalah menggelar KLB dan bukan melakukan rekonsiliasi. Posisi tawar KPSI jelas lebih tinggi, karena kongres tahunan pada tanggal 4-6 Februari lalu dihadiri 74 anggota resmi PSSI sesuai dengan list delegates Kongres Solo 2011. Jadi agak ngawur kalau KPSI dianggap mengemis rekonsiliasi. Ide rekonsiliasi itu dari PSSI," demikian Budi.

Sementara itu, mantan ketua umum PSSI Agum Gumelar menyayangkan perombakan kompetisi sepakbola di Indonesia yang dilakukan kepengurusan PSSI. Sebab, katanya, perombakan tersebut memicu penolakan dari klub-klub. Mereka akhirnya menggelar kompetisi dengan melanjutkan Superliga Indonesia (ISL) yang diikuti 18 tim di bawah pengelolaan PT Liga INDonesia (LI).

Seperti diketahui, PSSI memutuskan untuk mengubah kompetisi dengan memasukkan 24 tim di Liga Prima Indonesia (IPL) dengan latar belakang alasan yang tidak jelas di bawah bendera PT Liga Prima Indonsia Sportindo (LPIS). IPL sendiri akhirnya hanya diikuti 12 klub.

JAKARTA-Tujuan melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) dan menurunkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin sepertinya sudah menjadi harga mati Komite

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News