Agung Bantah Gusur Kubu Ical di Daerah Demi Persiapan Pilkada

Agung Bantah Gusur Kubu Ical di Daerah Demi Persiapan Pilkada
Agung Laksono. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Langkah Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang mengakui kepengurusan DPP Partai Golkar kepemimpinan Agung Laksono, berimplikasi akan adanya perubahan struktur kepengurusan Golkar hingga ke tingkat bawah.

Namun Agung membantah perubahan struktur disebut untuk menggusur orang-orang Aburizal Bakrie, menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Menurutnya, musyawarah daerah (Musda) di sejumlah tempat akan digelar semata-mata sebagai bentuk konsolidasi organisasi.

“Dengan adanya SK dari Menkumham, maka segala kebijakan di bawah kendali kepemimpinan kami. Tidak ada lagi kevakuman dalam kebijakan strategis partai. Secara legal formal Partai Golkar dapat mengikuti Pilkada serentak yang pendaftarannya dimulai Juni 2015 dengan kewenangan kepemimpinan kami. Karena itu kita perlu segera melakukan konsolidasi, mengingat sebagian besar pengurus DPD Partai Golkar telah habis masa baktinya,” kata Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Senin (23/3).

Menurut Agung, jika nantinya dalam musyawarah daerah pengurus yang lama tidak lagi terpilih, maka hal tersebut semata-mata proses yang harus dihargai semua pihak. Bukan karena niat ingin menyingkirkan orang-orang yang diduga masih berpihak kepada Aburizal Bakrie.

“Kalau nanti yang lama terpilih lagi, tidak apa-apa. Kalau ada yang baru juga bagus. Nanti juga akan diatur batas waktu menjabat misalnya 2 periode agar ada regenerasi, penyegaran. Kami tidak henti-hentinya mengajak seluruh kader partai di pusat maupun di fraksi, membangun kembali Golkar menuju kejayaan partai. Tidak perlu lagi melihat masa lalu," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar Bidang Penggalangan Opini, Leo Nababan, mengatakan syukuran yang digelar dengan kegiatan ruwatan, semata-mata sebagai perlambang pengusiran terhadap hal-hal buruk. Termasuk di antaranya nasib sial. Jadi bukan dimaksudkan untuk menggusur kubu Aburizal Bakrie. Karena itu dalam kegiatan kali ini, pihaknya juga mengundang Aburizal, Akbar Tanjung, maupun sejumlah tokoh lainnya.

“Segala prahara dan kegaduhan sudah berakhir. Sebelumnya kita terkungkung, dan sekarang kita bisa damai sejahtera. Mengapa tidak kita bersyukur kepada Tuhan atas kemenangan ini. Beliau semua saudara kami. Ical, Akbar Tanjung tetap kami undang,” ujarnya.(gir/jpnn)


JAKARTA – Langkah Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang mengakui kepengurusan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News