Agustus, Penjualan Premium Diperketat
Kamis, 24 Juni 2010 – 07:38 WIB

Agustus, Penjualan Premium Diperketat
Pengamat perminyakan, Kurtubi menolak kebijakan pemerintah yang ingin membatasi penjualan BBM berusubsidi. Sebab, hal itu justru akan menjadi bumerang bagi perekonomian nasional. "Skenario pembatasan BBM bersubsidi apapun acuannya tidak usah diteruskan atau dilanjutkan karena ini justru akan merugikan pertumhuban ekonomi nasional," tegasnya.
Menurut dia, dengan membatasi penjualan premium dan solar hanya untuk golongan tertentu, maka akan terjadi kemunduran ekonomi. "Salesman akan mengurangi aktifitas distribusi, akibatnya suplai barang ke masyarakat menjadi berkurang dan harga-harga akan mahal. Salesman pasti membebankan kenaikan ongkos belanja BBM ke harga produk, kalau tidak mereka harus PHK karyawan," tuturnya.
Kurtubi menyarankan agar pemerintah mencari skema pengurangan penjualan BBM bersubsidi yang lebih bijaksana, misalkan meningkatkan pemanfaatan BBG (bahan bakar gas) pengganti BBM. "Premium itukan masih ada substitusinya, yaitu BBG, itu yang lebih bijaksana daripada mengurangi penjualan. Sebagai permulaan bisa angkutan umum dan mobil-mobil dinas yang diganti BBG," jelasnya. (wir)
JAKARTA - Pemerintah segera memberlakukan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi paling lambat bulan September tahun ini. Kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Persediaan Emas di Pegadaian Aman, Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi
- MPMX Fokus Pertahankan Stabilitas Bisnis di Tengah Gejolak Ekonomi
- Kuartal I 2025, Laba Bersih PTPN Group Meroket Jadi Sebegini
- Bank Mantap Gandeng MUF Hadirkan Program Fasilitas Pembiayaan DP 0%
- Yuk Cicil Emas di Pegadaian, Dapatkan Diskon Hingga Jutaan
- Mau Jualan Frozen Food Agar Siap Edar? Simak 6 Tip Penting dari Ninja Xpress