Ah, Hal Buruk Lagi di Jatim, 2 Klaster COVID-19 Paling Brutal di Kediri

 Ah, Hal Buruk Lagi di Jatim, 2 Klaster COVID-19 Paling Brutal di Kediri
Ilustrasi petugas medis melakukan tes swab COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN

Lalu, satu kasus klaster Surabaya, merupakan warga Desa Kuwik, Kecamatan Kunjang.

Tiga kasus klaster dari Pabrik Rokok Simustika Tulungagung, yang merupakan warga Desa Mukuh dan Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih. Mereka semua masih menjalani isolasi mandiri di masing-masing desanya.

Sementara itu, terdapat satu klaster baru, warga Desa Petok, Kecamatan Mojo. Ia dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan, Kota Kediri.

Dengan tambahan 35 kasus yang baru terkonfirmasi di Kabupaten Kediri tersebut klaster pabrik rokok di Tulungagung tetap yang paling tinggi.

Jumlahnya mencapai 43 orang. Disusul kluster Desa Kedak jumlahnya mencapai 27 orang, akumulasi kluster baru 22 orang, serta sejumlah kluster lainnya.

Pada Selasa (2/6), juga terdapat lima tambahan positif. Jumlah temuan juga semakin bertambah. Namun mayoritas mereka melakukan isolasi mandiri.

Pemkab Kediri juga giat melakukan tracing dari berbagai temuan tersebut dan melakukan rapid test pada kontak erat. Dengan demikian, bisa semakin dini pasien ditemukan, sehingga bisa ditangani.

Hingga saat ini, data per Rabu ini terdapat 150 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, dengan rincian 133 orang dirawat, sembilan orang sudah dinyatakan sembuh dan delapan orang lainnya meninggal dunia.

Terdapat dua klaster penyebaran COVID-19 di Kabupaten Kediri, Jatim, penyumbang terbesar jumlah positif virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News