Ahli Filsafat: Kampus Bukan Tempat Peredaran Kitab Suci
Senin, 09 Mei 2011 – 20:07 WIB
Dijelaskan, akhlak itu bukan urusan kampus, melainkan urusan agama dan keluarga. "Jangan di kampus disuruh mengajarkan akhlak. Kampus itu urusannya hanya dengan akal. Apalagi, mahasiswa yang masuk kampus itu sudah berusia 18-19 tahun. Masa masih akhlak yang diajarkan di situ. Jadi, konsumsi pikiran di kampus itu terhalangi karena terlalu mengkonsumsi kesolehan. Bisa dikatakan, 'kesolehan' itu urusan langit lah," tandasnya. (cha/jpnn)
JAKARTA--Maraknya pemikiran-pemikiran yang mengarah pada faham radikalisme di lingkungan kampus dinilai sebagai akibat masuknya ayat-ayat kitab suci
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif