Ahli Ungkap Pentingnya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting

Ahli Ungkap Pentingnya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting
Dr. Nur Aisiyah Widjaja, Sp.A (K), mengingatkan pentingnya asupan gizi anak di masa MPASI, terutama protein hewani. Ilustrasi/Foto: Jung Yeon-je / AFP

“Konsumsi protein hewani penting untuk pertumbuhan anak. Sebabnya, di dalam tubuh kita ada sensor pertumbuhan yang bernama mTOR (mammalian target of rapamycin)," katanya.

Dia menyebut sensor ini akan menyala apabila kadar asam amino esensial di dalam darah cukup tinggi. Ketika sensornya sudah menyala, tubuh akan mampu melakukan proses sintesa protein dan sintesa lemak secara baik sehingga pertumbuhan anak berlangsung normal.

"Jenis asam amino esensial yang diperlukan untuk menyalakan sensor ini hanya bisa diperoleh dari konsumsi protein hewani,” jelas dr. Nuril.

Sayangnya, hingga saat ini konsumsi protein hewani di Indonesia masih sangat rendah, yaitu hanya 9,58 gram untuk kelompok ikan/udang/cumi/kerang, 4,79 gram untuk kelompok daging, dan 3,37 gram untuk kelompok telur/susu.

Agar bisa memenuhi target pertumbuhan normal, porsi konsumsi protein hewani perlu diberikan secara tepat sesuai dengan usia dan kondisi anak. Misalnya pada anak sehat berusia 6-11 bulan yang rata-rata memerlukan kenaikan berat badan antara 200-400 gram per bulan.

"Kebutuhan protein hewani hariannya adalah sekitar 15 gram yang bisa diperoleh dari konsumsi 1 butir telur (6 gram) dan 1 ekor ikan lele (11 gram). Dan begitu pula pada anak usia 1-2 tahun membutuhkan 20 gram protein dan usia 3-5 tahun 25 gram protein, sehingga juga dibutuhkan konsumsi protein hewani yang cukup ,” jelas dr. Nuril.

Seperti diketahui, gangguan tumbuh kembang anak berupa stunting masih menjadi masalah kesehatan nasional yang mendapat perhatian serius dari pemerintah kita. Mengacu pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 21,6 persen.

Meski telah mengalami penurunan dari 24,4 persen pada 2021, tetapi angka prevalensi stunting ini masih belum memenuhi standar WHO yang semestinya tidak lebih dari 20 persen.

Dalam strategi nasional, pemerintah menargetkan penurunan stunting hingga ke angka 14 persen pada 2024.

Dr. Nur Aisiyah Widjaja, Sp.A (K), mengingatkan pentingnya asupan gizi anak di masa MPASI, terutama protein hewani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News