Ahmad Basarah: Peringatan Hari Lahir Pancasila Kebijakan Negara Lintas Rezim

Ahmad Basarah: Peringatan Hari Lahir Pancasila Kebijakan Negara Lintas Rezim
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak bangsa Indonesia untuk memahami sejarah peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni. Foto: dok MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak bangsa Indonesia untuk memahami sejarah Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni.

Menurutnya, peringatan Hari Lahir Pancasila bukan kebijakan yang khas di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Artinya, peringatan tersebut bukan bersifat rezimental, tetapi merupakan kebijakan negara yang dibenarkan oleh para pendiri bangsa.

Dia menjelaskan sejak pemerintahan Bung Karno dan awal Orde Baru, tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila dan hari libur nasional.

"Bahkan Perpustakaan Nasional RI menyimpan data berita penerbitan Surat Keputusan Menteri Agama Melalui Menteri Koordinator Kesejahteraan atas Persetujuan Presiden Soekarno pada 1 Juni 1964, untuk menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan hari libur nasional. Oleh karena itu, sejak 1964 hingga 1968, terjadi peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni,” ungkapnya.

Menurut penulis buku Bung Karno, Islam dan Pancasila (2017) ini, dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang diadakan di Istana Negara, baik Presiden Soekarno maupun Soeharto selalu menyampaikan pidato kenegaraan.

Para pendiri bangsa mantan anggota BPUPK-PPKI juga menyampaikan pidato, memberikan kesaksian tentang kelahiran Pancasila.

Misalnya, mantan Wakil Ketua BPUPK, RP Soeroso memberikan kesaksian tentang kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945 melalui pidato Bung Karno.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak bangsa Indonesia untuk memahami sejarah peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News