Ahmad Basarah: Rata-rata 2 Aksi Teror Terjadi Tiap Bulan di Indonesia

Ahmad Basarah: Rata-rata 2 Aksi Teror Terjadi Tiap Bulan di Indonesia
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. Foto: Humas MPR RI.

“Sehingga saat penguasanya berganti, Pancasilanya pun harus berganti. Lantas bagaimana anak-anak muda akan memahami Pancasila, kalau disosialisasikan pun tidak pernah,” kata dia.

Basarah mengungkap itu saat menjadi narasumber dialog Empat Pilar kerja sama MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/4).

Tema yang dibahas dalam dialog tersebut adalah Menangkal Penyusupan Paham Ekstremisme, di Kalangan Anak Muda.

Selain Basarah, dialog tersebut juga menghadirkan narasumber Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Menurut Basarah, anak muda gampang dipengaruhi untuk melancarkan gerakan radikalisme dan aksi bom bunuh diri, karena umumnya mereka memiliki jiwa militan yang sangat kuat.

Kepada anak-anak muda itu ditanamkan keyakinan bahwa semua yang dari barat adalah kafir dan thogut, termasuk masalah demokrasi dan Pancasila. Akibatnya, banyak anak muda yang terpengaruh dan larut dalam aksi radikalisme.

Maraknya aksi radikalisme dan bom bunuh diri, itu terlihat jelas dalam kurun 2000-2020. Selama itu, tercatat 553 serangan teror di wilayah NKRI.

Artinya, Basarah menegaskan rata-rata setiap bulan terjadi dua kali aksi teror dalam dua puluh tahun terakhir.

Basarah menegaskan rata-rata setiap bulan terjadi dua kali aksi teror dalam dua puluh tahun terakhir di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News