AHY Sebaiknya Ralat Tudingannya ke Pemerintah dan Moeldoko

AHY Sebaiknya Ralat Tudingannya ke Pemerintah dan Moeldoko
Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers terkait keputusan pemerintah menolak hasil KLB Deli Serdang, di Kantor DPP PD, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/3). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Karyono Wibowo menilai, keputusan menolak mengesahkan kepengurusan DPP Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, menunjukkan pemerintah tetap objektif dalam menyikapi dualisme kepemimpinan di partai berlambang mercy itu.

Keputusan pemerintah juga dinilai menggugurkan tudingan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa Moeldoko menggunakan kekuasaan Istana untuk mengambil alih kepemimpinan Demokrat.

Menurut Karyono, tudingan kubu AHY yang menyebut istana terlibat dalam pengambilalihan kepemimpinan Demokrat terlalu lemah.

Tudingan tersebut hanya berdasarkan asumsi, dengan menghubungkan Moledoko dengan posisinya sebagai kepala Kepala Staf Kepresidenan (KSP).  

Karena itu, Karyono menilai kubu AHY semestinya meralat dan mencabut pernyataan sebelumnya yang berkaitan dengan tudingan ke pihak istana.

"Keputusan Kemenkumham ini mematahkan semua tuduhan kubu Agus Harimurti Yudhoyono terhadap pemerintah. Sebaiknya kubu AHY mencabut pernyataan sebelumnya," katanya.

Karyono lebih lanjut mengatakan, jika kubu AHY tidak meralat dan mencabut pernyataan yang menyudutkan Moeldoko dan pemerintah, dikhawatirkan bisa menimbulkan fitnah.

Hal ini bisa menimbulkan persepsi negatif terhadap kubu AHY.

AHY dinilai penting meralat tudingan yang pernah diarahkan ke pemerintah dan Moeldoko.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News