Aipda HR Penulis Sarang Pungli di Kantor Polisi Dibilang Gangguan Jiwa, Bang Reza Berkata

Aipda HR Penulis Sarang Pungli di Kantor Polisi Dibilang Gangguan Jiwa, Bang Reza Berkata
Reza Indragiri Amriel tanggapi kabar Aipda HR penulis grafiti Sarang Pungli di kantor polisi, Polres Luwu dibilang gangguan jiwa. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menanggapi kasus Aipda HR disebut gangguan jiwa setelah anggota Polri itu membikin grafiti "Sarang Pungli" pada dinding gedung Polres Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono turun tangan mengusut aksi Aipda HR tersebut.

Reza berpendapat sangat baik jika ada banyak whistle blower serupa Aipda HR. Terlebih lagi, aksi Saber Pungli yang telah dibentuk sekian lama belakangan nyaris tak terdengar lagi.

"Heboh, menjanjikan setelah pembentukan, tetapi kemudian redup sepanjang perjalanan," ucap penyandang gelar M.Crim dari University of Melbourne, Australia itu.

Pria yang yang pernah mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu menilai terhadap whistle blower atau pelapor pelanggaran seperti Aipda HR jangan buru-buru dianggap membual.

Keterangan whistle blower menurut Reza perlu disimak baik-baik, apalagi korupsi maupun pungutan liar (pungli) adalah kejahatan sistemik.

"Maka sangat mungkin pihak-pihak yang dituding oleh si Aipda (HR, red) bakal langsung kompak bikin barikade. Pengungkapannya jadi sulit. Si Aipda akan hidup sebatang kara, bahkan mungkin harus bersiap menghadapi serangan balik," tuturnya.

Reza berkata sekarang Aipda HR disebut punya gangguan jiwa (GJ). Dia pun mempertanyakan GJ jenis apa yang diderita pembuat coretan Sarang Pungli di kantor polisi itu.

Reza Indragiri sampaikan pertanyaan menohok soal Aipda HR penulis Sarang Pungli di kantor polisi, Polres Luwu dibilang gangguan jiwa. Simak kalimat terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News