Air Laut Naik Semeter, Warga Kocar-kacir

Air Laut Naik Semeter, Warga Kocar-kacir
MENGUNGSI. Warga Wirsi Manokwari mengungsi di depan kantor BankMega Manokwari. FOTO: LAODE MURSIDIN/RADAR SORONG
Kepala BMKG Manokwari, George Leskona yang dikonfirmasi Koran ini tadi malam menyatakan,gelombang Tsunami sampai di pesisir pantai Manokwari sekitar pukul 20.40 Wit mencapai ketinggian 1 meter.Namun menurutnya,dampaknya tidak berarti karena kecepatannya rendah,sehingga tak menimbulkan efek. ‘’Tinggi gelombang sekitar 1 meter,namun hanya naik sebentar.Kecepatannya rendah,jadi tidak timbulkan gejolak,’’ bebernya.

Kecepatan gelombang Tsunami rendah yang sampai di Manokwari menurut Leskona terjadi karena kecepatan angin menurun. ‘’Kecepatan angin hanya dibawa 10 knot,jadi gelombangnya juga ikut menurun. Sejak terjadi gempa kami di BMKG Manokwari terus memantau,’’ imbuhnya.

Akibat gempa 8,9 SR dan tsunami Jepang,pemerintah Indonesia mengeluarkan warning tsunami  di Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara,namun kemudian tak menimbulkan gejolak berarti hingga peringatan dicabut.

Pantauan terakhir, sekitar pukul 23.05, permukaan laut naik 1 meter dan surut dalam waktu 2 menit. Melihat laut kembali naik, warga pesisir pantai yang sebelumnya  sudah kembali ke rumah kembali panik hingga berhamburan kembali untuk menyelamatkan diri.  (reg/nic/lm/awa/jpnn)

MANOKWARI - Peringatan Tsunami yang dikeluarkan pemerintah sebagai dampak dari tsunami melanda Jepang menyebabkan kepanikan di Manokwari terutama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News