Air Laut Naik Semeter, Warga Kocar-kacir

Air Laut Naik Semeter, Warga Kocar-kacir
MENGUNGSI. Warga Wirsi Manokwari mengungsi di depan kantor BankMega Manokwari. FOTO: LAODE MURSIDIN/RADAR SORONG
Di RSUD Manokwari,para pasien dikeluarkan dari ruang inap ke halaman. Mereka kuatir karena letak rumah sakit pemerintah daerah ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Kepanikan juga tampak jelas terlihat dengan ramainya arus lalulintas sekitar pukul 19.00-20.30 Wit. Dengan menggunakan mobil dan sepeda motor,warga mengaman diri dan barang-barang berharga. ‘’Saya mau mengungsi di kantor bupati. Barang-barang berharga dan surat-surat penting yang saya amankan,’’  ujar Audi,warga Wosi pantai.

Di sejumlah titik di ruas Jalan Merdeka,Jalan Jenderal Sudirman,Jalan Yos Sudarso Wirsi tampak sejumlah warga yang mengungsikan diri. Sebagian warga Wirsi mengungsi di depan Bank Mega. Halaman kantor bupati Manokwari dipadati pengungsi dari Wosi dan Kampung Makassar.

Anak-anak dan wanita umumnya diungsikan ke tempat ketinggian sedangkan para pria menjaga rumah yang berada di pesisir pantai sambil memantau pergerakan air laut. Namun ada rumah  yang semua penghuninya memilih memankan diri.

Warga terus memantau pergerakan air.Namun seiring dengan pencabutan Tsunami sejak pukul 22.00 Wit,warga berangsur-angsung kembali ke rumah. ‘’Saya punya anak dan istri mengungsi di rumah saudara di Amban,’’ ujar Fatar.

MANOKWARI - Peringatan Tsunami yang dikeluarkan pemerintah sebagai dampak dari tsunami melanda Jepang menyebabkan kepanikan di Manokwari terutama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News