'Air Mata' Dewi Kwan Im Diduga Palsu

'Air Mata' Dewi Kwan Im Diduga Palsu
'Air Mata' Dewi Kwan Im Diduga Palsu
Sugiarto menambahkan, pemilik rumah jangan membesar-besarkan kejadian itu karena bisa dipolitisir pihak ketiga. "Jangan terlalu dibesarkan, saya sudah melihat dan pemilik rumah berencana membuat kotak amal. Itu sangat merendahkan kesucian Dewi Kwan Im," ujar Sugiarto.

Menurutnya, dengan dibesar-besarkannya kejadian itu dia khawatir rumah yang tadinya hanya hunian akan menjadi klenteng dan pemilik rumah menjadikannya sebagai penghasil rezeki. "Kalau dua hal itu terjadi, kesucian Dewi Kwan Im sangat murah. Sementara kesucian Dewi Kwan Im tidak semurah itu, makanya tadi saya melarang pemilik rumah membuka kotak amal, sebab masyarakat sendiri yang menjadi korban," ucapnya.

Pantawan wartawan koran ini di lokasi, Rabu (9/12), rumah Santi masih dipadati puluhan masyarakat yang penasaran dengan kejadian itu. Namun, masyarakat tidak diizinkan masuk, sebab pemilik rumah melakukan sembahyang.

Tanggapan yang hampir sama dari Ketua Budha dan TAO, Dr Sadikun. Dia berpesan, umat Budha tidak boleh menganggap dewa menangis. Sebab, menurutnya, jika dewa  menangis patung dewa lainnya pasti akan menangis. "Kita harus bisa bedakan mana itu patung dan dewa, kalau kita anggap patung dewa itu menangis pasti patung dewa lainnya menangis," ujar Sadikun, saraya menambahkan umat Budha yang baik bisa membedakan mana patung dan yang mana dewa.

BINJAI-Heboh Dewi Kwan Im menangis di rumah warga bernama Santi di Jalan Anggur, Bandar Senembah, Binjai Barat , Sumut, mendapat tanggapan dari tokoh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News