Air Mata Puti Soekarno Jatuh di Rumah Kelahiran Bung Karno

Air Mata Puti Soekarno Jatuh di Rumah Kelahiran Bung Karno
Puti Guntur Soekarno saat di rumah kelahiran Bung Karno. Foto: for JPNN.com

Usai dari rumah kelahiran sang proklamator, Puti bergeser ke tempat Bung Karno melakoni kehidupan masa remaja di rumah indekos, Jl Peneleh VII, milik tokoh Sarekat Islam, Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.

Memasuki kawasan tersebut, Puti disambut ratusan ibu-ibu yang menyemangati dengan petikan lagu, 'Mbak Puti siapa yang punya, Mbak Puti siapa yang punya, yang punya kita semua'.

Menurut Puti, di tempat indekos itulah Bung Karno ditempa dengan tiga spirit sekaligus, yaitu keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. “Nasionalisme Indonesia sejak awal memang dilahirkan dari dimensi keagamaan yang mengatur nilai-nilai kemanusiaan, seperti keadilan sosial, menghargai perbedaan orang lain, dan mengedepankan musyawarah atau dialog,” ujar Puti.

Dia menambahkan, di Surabaya-lah, Bung Karno mendapat tempaan pemikiran dan strategi merebut kemerdekaan dengan dibimbing tokoh Islam seperti HOS Tjokroaminoto.

“Di rumah Pak Tjokro, tempat indekos Bung Karno, saya membayangkan beliau berlatih pidato, berdiri, sambil tangannya menunjuk ke arah penjajah,” tutur Puti. (adk/jpnn)


Melihat Puti Guntur Soekarno menangis di rumah kelahiran Bung Karno, warga pun berteriak.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News