Air Semut

Oleh Dahlan Iskan

Air Semut
Foto: disway.id

Kali ini lebih satu jam. Sambil mampir di sumur minyak pertama. Yang ditemukan si Rusia. Yang lokasinya tepat di tengah perjalanan --dari restoran ke penginapan.

Sumur itu sudah tidak bergerak. Dalamnya sudah kering. Minyaknya sudah habis.

Lokasinya sendiri sekarang menjadi museum. Yang arsitektur bangunannya seperti setetes besar minyak. Yang di sebelahnya dibuat banyak tetesan minyak yang kecil-kecil.

Bahan eksterior museum itu serbamengilap. Yang kalau terkena cahaya menimbulkan affek abstrak yang menakjubkan. Tak tepermanai.

Cukup lama saya berada di museum itu. Sampai masuk ke bawah bangunan itu. Lihatlah foto-fotonya. Entah berapa 'i' yang harus diberikan padanya.

Air memang sumber kehidupan, tetapi gula juga selalu mengundang semut. Dan semut itulah yang kadang mendatangkan air kehidupan.(***)

Air memang sumber kehidupan, tetapi gula juga selalu mengundang semut. Dan semut itulah yang kadang mendatangkan air kehidupan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News