AirAsia QZ8501 Terbang Tinggi di Luar Kemampuan Pesawat
Penyelidikan terhadap pesawat Airbus A330 Air France itu menyimpulkan bahwa kopilot tak bisa membaca kecepatan pesawat karena ada icing (pembekuan atau pembentukan es) pada bagian vital pesawat.
Reaksi panik sang pilot Air France membuat dia terus saja mencoba mendaki kendati berulang kali muncul peringatan stall, tapi si awak pesawat tidak menyadari situasi ini, akhirnya pesawat pun terjun ke Samudera Atlantik.
Kecelakaan-kecelakaan seperti ini menunjukkan bahwa marjin kesalahan pada ketinggian yang lebih tinggi adalah lebih kecil dibandingkan saat tinggal landas atau pesawat diturunkan, kata para pakar industri
penerbangan.
Mereka menambahkan bahwa sistem yang dimiliki A320 biasanya mencegah pilot tak melakukan hal-hal di luar parameter penerbangan aman yang berlaku.
Namun sistem ini bisa dinonaktifkan pada keadaan-keadaan tertentu dengan menyerahkan pengendalikan pesawat kepada pilot untuk mengoperasikan pesawat dengan keterampilan terbang manual. (Reuters/INDOPOS/JPNN)
AirAsia QZ8501 terindikasi naik tajam sebelum jatuh. Data radar yang diselidiki para penyelidik memperlihatkan Airbus A320-200 dari Indonesia AirAsia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi Dibutuhkan dalam Membangun Digital Entrepreneurship
- Pakar Komunikasi Tanggapi Soal Artikel Iklan Aqua: Ada Penggorengan ke Arah Persaingan Usaha
- Hindari Pemotor, Bus Surya Kencana Terguling di Lombok Timur, Sejumlah Penumpang Terluka
- Dekranasda Sumsel Juara Umum Mobil Hias di Solo, Agus Fatoni: Persiapan Sudah Maksimal
- Di WWF Ke-10 Bali, Jokowi Memperkenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih RI
- Prakiraan Cuaca Banten Hari Ini, Warga 4 Daerah Harap Waspada