Airbus A321neo

Oleh Dahlan Iskan

 Airbus A321neo
Dahlan Iskan.

Norwegia Airlines sudah minta ganti rugi pada Boeing. Akibat hilangnya bisnis dan nama baik. Demikian juga SpiceJet India.

Sedang Garuda yang sudah memesan 49 buah juga akan membatalkannya. Kebetulan sekali. Ada alasan kuat untuk membatalkannya.

Perusahaan lain membatalkan beli Boeing untuk beli Airbus. Garuda belum tentu batal karena itu.

Kini begitu besar usaha yang harus dilakukan Boeing. Untuk mempertahankan agar pesanan yang sudah masuk tidak dibatalkan. Yang jumlahnya --masyaallah-- mencapai 4.646 buah.

Anda sudah tahu: 737 MAX 8 adalah penyempurnaan dari 737-800. Dicanggihkan komputernya. Dilengkapi otomatisasi anti-jatuh karena stall: akibat hidung pesawat yang terlalu mendongak ke atas.

Tidak diperlukan lagi pilot untuk mengendalikan hidung itu. Yang dikritik habis oleh Presiden Donald Trump: sebagai berlebihan canggihnya.

Di lain pihak A321neo juga penyempurnaan dari A321. Yang juga laris di pasar. Yang saya juga sering naik di dalamnya. Termasuk Rabu kemarin. Dari Tianjin di pantai timur ke Chengdu di Provinsi Sichuan: 3 jam penerbangan.

Hanya saja penyempurnaan Airbus A321 itu dilakukan di tingkat efisiensinya. Bukan di otomatisasinya.

Lion Air seperti mendapat angin. Dulunya Lion-lah yang disalah-salahkan. Apalagi Lion memang sering salah. Amerika selalu benar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News