Airlangga Hartarto Dinilai Berpeluang Memimpin Koalisi Besar
jpnn.com, JAKARTA - Wacana koalisi besar yang akan mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai ramai terdengar.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengamini lahirnya koalisi besar tersebut. Menurutnya, jika membaca pemerintahan sebelumnya atau yang saat ini sedang berjalan, maka ada kelebihan jika wacana koalisi besar tersebut benar-benar terealisasi.
"Kelebihan yang dimaksud yakni stabilitas dan efektifitas putusan politik. Sehingga pemerintah dimudahkan dalam menjalankan pekerjaan pembangunan," kata Dedi, Jumat (22/3/2024).
Seperti diketahui, koalisi besar itu mencuat setelah Sekjend DPP Gerindra Ahmad Muzani yang mengungkapkannya ke publik belum lama ini.
Muzani menyebut keberadaan koalisi besar sangat penting untuk menyukseskan program-program besar yang akan dijalankan Prabowo-Gibran.
Lebih lanjut, Dedi menilai sangat mungkin peluang koalisi besar itu terwujud. Namun, tentu dengan catatan dilakukan secara proporsional. Partai pengusung Prabowo-Gibran harus mendapat porsi yang sesuai dengan kinerja politik mereka, utamanya dalam hal pemenangan.
"Secara khusus Golkar (mesti mendapat porsi lebih, red), mengingat Golkar adalah partai terbesar sekaligus representasi Gibran," jelas Dedi.
Artinya, lanjut Dedi, cukup rasional jika Golkar dilibatkan dalam putusan penting koalisi besar tersebut.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai kans Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto yang menjadi ketua koalisi besar cukup banyak.
- BSN Partai Golkar Optimistis Capai Target 70 Persen di Pilkada 2024
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Sultan Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran