Aisyiyah dan Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Berantas TBC

Aisyiyah dan Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Berantas TBC
Penyakit TBC. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Pekerjaan rumah dalam penanganan tuberkulosis atau TBC masih sangat berat. Penanganan itu bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga organisasi masyarakat sipil seperti Muhammadiyah dan Aisyiyah, termasuk lembaga filantropi lainnya.

Penanggung Jawab Program Principal Recipients Tuberkulosis Aisyiyah (PR TB Aisyiyah) Rohimi Zamzam menyatakan Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang saat ini memasuki abad kedua, mendapatkan mandat untuk mengawal program TBC selama 15 tahun terakhir bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurutnya, amanat Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini saat Rakornas TBC Aisyiyah awal 2019 menyatakan dakwah Aisyiyah melintas batas.

"Termasuk dalam isu kesehatan untuk menangani TBC tanpa melihat sekat agama, gender, kelas ekonomi, dan suku," kata Ibu Rohimi saat diskusi "Peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam Penanggulangan TB HIV Berbasis Komunitas untuk Indonesia yang Sehat dan Berkemajuan" yang dipandu Program Manager PR TB Aisyiyah Tuti Alawiyah, di Ke.kini Cafe, Cikini, Jakarta, Senin (23/12).

Rohimi menjelaskan PR TB Aisyiyah saat ini berkiprah dalam program penanggulangan TBC di 14 provinsi dan 130 kabupaten / kota. Antara lain meliputi provinsi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas kinerja Aisyiyah. Ibarat keluarga, kata dia, Muhammadiyah mendukung langkah positif yang dilakukan Aisyiyah, termasuk penanggulangan TBC berbasis komunitas.

"Muhammadiyah melalui amal usaha kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia siap berkomitmen mendukung upaya penanggulangan TBC," katanya dalam kesempatan itu.

Anggota Komisi IX DPR Drg. Putih Sari menyatakan bahwa saat ini pemerintah belum menjadikan TBC sebagai prioritas nasional bidang kesehatan. "Padahal tantangan TBC tidaklah kecil," tegas Duta Global TB Kaukus ini dalam kesempatan tersebut.

Pekerjaan rumah dalam penanganan tuberkulosis atau TBC masih sangat berat. Penanganan itu bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga organisasi masyarakat sipil seperti Muhammadiyah dan Aisyiyah, termasuk lembaga filantropi lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News