Ratusan Warga Kabupaten Bekasi Terjangkit TBC

Ratusan Warga Kabupaten Bekasi Terjangkit TBC
Penyakit TBC. Foto: Pixabay

jpnn.com, BEKASI - Sebanyak 543 orang warga Kabupaten Bekasi terjangkit Tuberkulosis (TBC) sepanjang 2019 (Januari sampai Juni). Angka tersebut dihimpun oleh dari Puskesmas yang ada di Kabupaten Bekasi.

Koordinator Sub-sub Recipient (SSR) Dompet Dhuafa Kabupaten Bekasi, Maria Ulfa menuturkan, penyakit TBC di Kabupaten Bekasi sudah memprihatinkan. Sehingga membutuhkan peran serta semua pihak untuk ikut menanganinya.

“Kami mendapatkan data dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada tahun 2018 (ada sebanyak) 2.313 pasien dan untuk tahun 2019 (terdapat) 543 pasien yang terkena TBC. Untuk kasus baru kami mendapatkan 62 pasien,” katanya baru-baru ini.

Dia menjelaskan, pihaknya ikut berupaya untuk menangani persoalan ini melalui Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU). Yakni, dengan menerjunkan kader agar warga yang terkena penyakit bersedia untuk mendapatkan penanganan.

“Kami bergerak sebagai aktivis kesehatan memang perlu para kader yang ada di lapangan. Sebab untuk masalah penyakit TBC apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian,” ujarnya.

Adapun ciri–ciri orang yang terkena TBC yakni batuk-batuk berdahak, dan apabila sudah parah nantinya akan berdahak darah. “Penyakit TBC ini merupakan salah satu penyakit yang menular, namun untuk menghindarinya. Bagi yang tidak terkena harus menggunakan masker,” tuturnya.

Masyarkat yang rentan terkena TBC yakni mereka yang tinggal di permukiman kumuh.

“Jadi ini perlu ada kerja sama sesama sthakeholder, sebab pembenahan kawasan kumuh juga penting, dan untuk dinas kesehatan pengobatannya. Jadi hidup bersih ini merupakan salah satu yang merupakan pencegahan warga terkena penyakit TBC baru,” jelasnya.

Penyakit TBC di Kabupaten Bekasi sudah memprihatinkan. Sehingga membutuhkan peran serta semua pihak untuk ikut menanganinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News