Aisyiyah dan Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Berantas TBC

Aisyiyah dan Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Berantas TBC
Penyakit TBC. Foto: Pixabay

Menurut Putih, TBC tidak hanya urusan Kementerian Kesehatan, melainkan juga sektor lain. Karena itu, Putih sangat mendukung rencana pembuatan peraturan presiden (perpres) yang saat ini digodok serta akan mendorong TBC sebagai prioritas nasional bidang kesehatan.

Ketua MKPU PP Muhammadiyah Agus Samsudin mengatakan Muhammadiyah akan melakukan kampanye preventif dan kuratif yang ditujukan untuk semua kalangan. "Mulai dari pelajar, mahasiswa untuk bersinergi dengan program kesehatan lain, misalnya antitembakau," ujar Agus.

Sementara dokter spesialis paru dari RS Islam Jakarta, Erlina juga menekankan pentingnya penyebaran informasi TBC yang benar di masyarakat. "Sehingga membantu upaya menekan stigma pada pasien TBC," papar Erlina.

Sebagai informasi, data WHO pada 2018 menyebutkan di dunia ini ada 10 juta penderita penyakit TBC. Di Indonesia berdasar data 2018 ada sekitar 845 ribu orang menderita TBC dengan 569,879 kasus sudah ternotifikasi sementara sisanya 33 persen masih belum terlaporkan. Ini berarti ada sekitar 316 kasus TB per 100.000 penduduk di Indonesia.

BACA JUGA: Tiga Bintara Berprestasi Ini Dapat Penghargaan dari Kapolres

Kematian akibat TB di tahun 2018 juga turun dari 107.000 menjadi 98 ribu orang. Di tahun 2017, setiap jam ada 13 orang meninggal atau sekitar 300 orang per hari karena TBC, berdasar data Kemenkes 2018. Terkait pendanaan, saat ini untuk Program TBC secara nasional, Indonesia membutuhkan sekitar USD 366 juta atau Rp 5,1 triliun. Saat ini baru 30 persen berasal dari dana dalam negeri, 13 persen adalah dana luar negeri, dan 57 persen belum terdanai. (boy/jpnn)

Pekerjaan rumah dalam penanganan tuberkulosis atau TBC masih sangat berat. Penanganan itu bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga organisasi masyarakat sipil seperti Muhammadiyah dan Aisyiyah, termasuk lembaga filantropi lainnya.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News