Ajang IOG 2022 Segera Digelar, Bahas Peran Gas Bumi di Masa Transisi Energi

Ajang IOG 2022 Segera Digelar, Bahas Peran Gas Bumi di Masa Transisi Energi
SKK Migas menggelar 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) secara hybrid (Ilustrasi). Foto tangkapan layar

jpnn.com, BALI - Pengamat migas dari Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto mengungkapkan dalam kajiannya selama 2012-2021 porsi pemanfaatan gas untuk kepentingan domestik rata-rata meningkat sekitar 1,5 persen per tahun.

Pemanfaatan gas untuk domestik tercatat meningkat dari 52 persen pada 2012 menjadi 65 persen pada 2021.

"Dalam perkembangannya gas akan memiliki peran yang lebih penting sebagai jembatan dalam pelaksanaan transisi energi dari fosil menuju ke EBT,” katanya. Sektor industri dan pupuk tercatat sebagai kontributor utama dalam peningkatan konsumsi gas bumi domestik," ujar Pri Agung.

Optimalisasi pemanfaatan gas bumi di era transisi energi bakal dikupas dan dibahas secara lebih komperehensif dalam '3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022' (IOG 2022).

Konvensi internasional ini digelar selama tiga hari dari 23-25 November 2022 secara hybrid melalui online dan secara offline di Bali, yang dihadiri lebih dari 120 pembicara nasional dan internasional dengan target Peserta tahun ini adalah sebesar 10.000 peserta online dan 1.200 peserta offline.

Mohammad Kemal, Chairman Organizing Committee IOG 2022, mengatakan ajang ini menjadi salah satu poros penting bagi industri migas dalam usaha untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD di 2030.

Pasalnya, dalam acara ini, akan hadir para stakeholder dari berbagai institusi dan perusahaan industri migas yang memegang peranan penting dalam menentukan masa depan energi Indonesia.

Ada tiga bagian besar konsep yang akan dibawakan dalam acara IOG 2022, yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition.

IOG 2022 menjadi salah satu poros penting bagi industri migas dalam usaha mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada 2030.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News