Ajdabiya Direbut Anti-Khadafi
Pejabat Inggris Usulkan Libya Dipecah Dua
Minggu, 27 Maret 2011 – 16:20 WIB
Seorang juru bicara kubu koalisi dari Washington menyatakan, koalisi mengaku menghajar Ajdabiya dari udara dan air. Sebanyak 16 rudal Tomahawk ditembakkan dan total 153 serangan mendadak lewat udara dilancarkan ke arah basis artileri, pasukan, dan infrastruktur pasukan pro-Kadhafi.
Baca Juga:
Sementara Inggris mengaku pesawat-pesawat Tornado mereka berhasil melumpuhkan setidaknya empat tank T-72 buatan Rusia milik pro-Kadhafi di Ajdabiya. Juga sekitar 12 kendaraan militer lainnya.
Terlepasnya Ajdabiya dari tangan pasukan pro-Kadhafi itu disambut gegap gempita kubu pemberontak. Mereka membunyikan klakson, mengibarkan bendera Kerajaan Libya - bendera yang digunakan sebelum era Kadhafi yang dimulai pada 1969 - dan menari-nari di sekitar bangkai tank pasukan pemerintah.
Maklum, tak gampang untuk bisa merebut Ajdabiya. Sudah sekitar sepekan pemberontak berusaha masuk, tapi selalu bisa dihalau loyalis Kadhafi yang secara persenjataan memang lebih unggul.
AJDABIYA - Setelah tujuh hari melakukan gempuran, akhirnya serbuan udara pasukan koalisi mulai membuahkan hasil. Ajdabiya, kota yang menjadi penghubung
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa