AJI Protes Pengekangan Pers di Iran

AJI Protes Pengekangan Pers di Iran
AJI Protes Pengekangan Pers di Iran
JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyampaikan protes atas pengekangan kebebasan pers di Iran, menjelang dan paska pemilihan presiden negeri itu. Menurut AJI, pengekangan kebebasan pers itu telah mencederai demokrasi di negara tersebut.

Ketua AJI Nezar Patria mengatakan, pengekangan kebebasan pers di Iran ditunjukkan melalui pelarangan media asing untuk meliput, penangkapan sejumlah jurnalis dan blogger, serta pengusiran jurnalis. Menurut laporan International Federation of Journalists (IFJ), para kameramen dan fotografer dilarang mengabadikan demonstrasi aktivis mahasiswa di jalanan. Bukan hanya itu, penguasa Iran juga dikabarkan mengacak sinyal radio dan televisi BBC.

Masih menurut IFJ, lanjut Nezar pula, koresponden televisi Al Arabiyya bahkan diwajibkan menutup kantor mereka. Sementara, koresponden televisi publik dari Belgia dan Belanda ditahan oleh penguasa Iran. Koresponden dua televisi Jerman, ARD dan ZDF, juga dilarang meliput apapun dan dilarang keluar dari hotel tempat mereka menginap.

AJI juga menilai pelarangan meliput, pengusiran dan penahanan jurnalis di Iran itu, sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang dilindungi oleh hukum internasional. "Apa yang dilakukan pemerintah Iran telah melanggar hak masyarakat dunia untuk mendapat informasi dan kebebasan berekspresi," kata Margiyono, Koordinator Divisi Advokasi AJI pula.

JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyampaikan protes atas pengekangan kebebasan pers di Iran, menjelang dan paska pemilihan presiden negeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News