Aji Santoso 'Protes' Timo

Aji Santoso 'Protes' Timo
Suporter Bonek. Foto: Dok.JPNN
MALANG - Pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso meradang. Tactician berusia 41 tahun itu bereaksi keras terhadap pernyataan head coach Persema, Timo Scheunemann yang melontarkan alasan kegagalan timnya menjadi jawara paro musim Liga Primer Indonesia (LPI) akibat dirugikan jadwal kompetisi yang menurutnya ‘memihak’ kubu Bajul Ijo (julukan Persebaya).

Pernyataan tersebut diungkapkan pelatih berkebangsaan Jerman tersebut usai Persema ditahan imbang Persibo Bojonegoro di Stadion Gajayana, Minggu (22/5) lalu.

Kegagalan mengamankan angka penuh di laga home terakhir skuad berjuluk Laskar Ken Arok tersebut, memuluskan langkah Arek-Arek Suroboyo meraih titel kampiun putaran pertama meski hanya bermain seri menghadapi Batavia Union di Stadion Siliwangi pada waktu bersamaan.

Saat itu Timo terang-terangan menyebut faktor sukses sang rival tak lebih dari ‘keberuntungan’. Persebaya, kata Timo, memperoleh jatah partai kandang lebih banyak. Salah satu yang dipermasalahkan adalah saat Solo FC harus melakoni laga kandangnya justru di markas Green Force (sebutan lain Persebaya), Stadion Gelora 10 Nopember, 9 Mei silam lantaran panpel Solo FC tidak mendapat jaminan keamanan dari kepolisian.

Alhasil, tim asal Jawa Tengah itu malah bernasib tragis meski berstatus sebagai tuan rumah. Mereka dihajar dua gol tanpa balas oleh Nico Susanto dkk. ’’Andai pertandingan itu benar-benar digelar di tempat netral, saya percaya hasinya akan lain. Paling tidak, Solo FC bisa menahan imbang Persebaya,’’ sesal Timo kala itu.

MALANG - Pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso meradang. Tactician berusia 41 tahun itu bereaksi keras terhadap pernyataan head coach Persema, Timo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News