Ajukan Kredit, Jangan Sampai Salah Kalkulasi dan Justru Menyusahkan

Ajukan Kredit, Jangan Sampai Salah Kalkulasi dan Justru Menyusahkan
Mengajukan kredit harus cermat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Saat hendak mengajukan kredit, pastikan kredit yang sebelumnya sudah mau selesai. Misal tersisa dua atau tiga bulan cicilan lagi. Sehingga tidak menambah beban lagi. Di antara kredit jangka panjang dan pendek, Saida lebih memilih jangka pendek.

“Sebenarnya kurang lebih saja. Semakin lama waktunya, semakin untung yang menyediakan kredit itu. Lebih baik yang jangka waktunya sebentar. Agar tidak jadi beban juga,” tambah sekretaris Program Studi Manajemen FEB Unmul itu.

Asalkan pendapatan memang sesuai. Sebelum mengajukan kredit, hitung dengan pasti jangka waktu cicilan dan pendapatan. Jangan sampai salah kalkulasi dan justru menyusahkan.

“Melakukan kredit, berarti ada pendapatan yang berkurang. Misal ada yang mesti dihemat. Harus benar-benar dihitung,” ungkap Saida. Jadi, penting untuk mengetahui pengeluaran bulanan.

Cerdas dalam membelanjakan uang. Penting bagi tiap keluarga untuk menghitung keuangan dan evaluasi tiap bulan.

“Kalau untuk tabungan, itu kesepakatan. Tiap bulan berapa disisihkan,” kata Saida. Akan lebih baik jika memiliki tabungan khusus. Baik suami atau istri sepakat menyisihkan uang dan menyetor ke tabungan tersebut. Tidak diutak-atik.

Semua kembali ke masing-masing pribadi, baik suami atau istri. Bagaimana manajemen keuangan itu yang utama. Sehingga neraca keuangan keluarga tetap stabil.

Saida menegaskan agar suami istri saling terbuka dalam hal keuangan. Terbuka mengenai mengajukan kredit hingga pendapatan masing-masing.

Sebelum mengajukan kredit, hitung dengan pasti jangka waktu cicilan dan pendapatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News